ادْعُ إِلَىٰ سَبِيلِ رَبِّكَ بِالْحِكْمَةِ وَالْمَوْعِظَةِ الْحَسَنَةِ ۖ وَجَادِلْهُم بِالَّتِي هِيَ أَحْسَنُ ۚ إِنَّ رَبَّكَ هُوَ أَعْلَمُ بِمَن ضَلَّ عَن سَبِيلِهِ ۖ وَهُوَ أَعْلَمُ بِالْمُهْتَدِينَ
SAHIH INTERNATIONAL
Invite to the way of your Lord with wisdom and good instruction, and argue with them in a way that is best. Indeed, your Lord is most knowing of who has strayed from His way, and He is most knowing of who is [rightly] guided.
INDONESIAN
Serulah (manusia) kepada jalan Tuhan-mu dengan hikmah dan pelajaran yang baik dan bantahlah mereka dengan cara yang baik. Sesungguhnya Tuhanmu Dialah yang lebih mengetahui tentang siapa yang tersesat dari jalan-Nya dan Dialah yang lebih mengetahui orang-orang yang mendapat petunjuk.
Tulisan 43 Nilai Dakwah ini saya ambil dari posting di media sosial Pak Satria Dharma, yang sepertinya diambil dari [1] (Catatan : Perlu dicari lebih jauh, tulisan 43 Nilai Dakwah ini, ditulis oleh Buya Hamka di bukunya yang berjudul apa ? )
Jangan diam saja. Itulah saatnya kamu harus berdakwah.
Apa dakwah itu?
Dakwah Menurut Buya Hamka
- Dakwah itu membina, bukan menghina.
- Dakwah itu mendidik, bukan ‘membidik’
- Dakwah itu mengobati, bukan melukai.
- Dakwah itu mengukuhkan, bukan meruntuhkan.
- Dakwah itu saling menguatkan, bukan saling melemahkan.
- Dakwah itu mengajak, bukan mengejek.
- Dakwah itu menyejukkan, bukan memojokkan.
- Dakwah itu mengajar, bukan menghajar.
- Dakwah itu saling belajar, bukan saling bertengkar.
- Dakwah itu menasehati, bukan mencaci maki.
- Dakwah itu merangkul, bukan memukul.
- Dakwah itu mengajak bersabar, bukan mengajak mencakar.
- Dakwah itu argumentatif, bukan provokatif.
- Dakwah itu bergerak cepat, bukan sibuk berdebat.
- Dakwah itu realistis, bukan fantastis.
- Dakwah itu mencerdaskan, bukan membodohkan.
- Dakwah itu menawarkan solusi, bukan mengumbar janji.
- Dakwah itu berlomba dalam kebaikan, bukan berlomba saling menjatuhkan.
- Dakwah itu menghadapi masyarakat, bukan membelakangi masyarakat
- Dakwah itu memperbarui masyarakat, bukan membuat masyarakat baru.
- Dakwah itu mengatasi keadaan, bukan meratapi kenyataan.
- Dakwah itu pandai memikat, bukan mahir mengumpat.
- Dakwah itu menebar kebaikan, bukan mengorek kesalahan.
- Dakwah itu menutup aib dan memperbaikinya, bukan mencari-cari aib dan menyebarkannya
- Dakwah itu menghargai perbedaan, bukan memonopoli kebenaran.
- Dakwah itu mendukung semua program kebaikan, bukan memunculkan keraguan.
- Dakwah itu memberi senyum manis, bukan menjatuhkan vonis.
- Dakwah itu berletih-letih menanggung problem umat, bukan meletihkan umat.
- Dakwah itu menyatukan kekuatan, bukan memecah belah barisan.
- Dakwah itu kompak dalam perbedaan, bukan ribut mengklaim kebenaran.
- Dakwah itu siap menghadapi musuh, bukan selalu mencari musuh.
- Dakwah itu mencari teman, bukan mencari lawan.
- Dakwah itu melawan kesesatan, bukan mengotak-atik kebenaran.
- Dakwah itu asyik dalam kebersamaan, bukan bangga dengan kesendirian.
- Dakwah itu menampung semua lapisan, bukan memecah belah persatuan.
- Dakwah itu kita mengatakan: “aku cinta kamu”, bukan “aku benci kamu”
- Dakwah itu kita mengatakan: “Mari bersama kami” bukan “Kamu harus ikut kami”.
- Dakwah itu “Biaya Sendiri” bukan “Dibiayai/Disponsori”
- Dakwah itu “Habis berapa?” bukan “Dapat berapa ?”
- Dakwah itu “Memanggil/Mendatangi” bukan “Dipanggil/Panggilan”
- Dakwah itu “Saling Islah” bukan “Saling Salah”
- Dakwah itu di masjid, di sekolah, di pasar, di kantor, di parlemen, di jalanan, hingga dimana saja, bukan hanya di pengajian.
- Dakwah itu dengan “Cara Nabi” bukan dengan “Cara Sendiri”.[]
Referensi
- 43 Nilai Dakwah Menurut Buya Hamka, https://islamindonesia.id/hikmah/hikmah-43-nilai-dakwah-menurut-buya-hamka.htm
No comments:
Post a Comment