Oleh : Pakdhe Tegoeh
18:55 (BIASA-nya SERIUS)
::::
Menyampaikan KEBENARAN itu hak dan juga kewajiban, hanya saja perlu TATA CARA dan TATA KRAMA.
Tak ubahnya seorang Salesman yang memasarkan sesuatu kepada calon pembeli, memerlukan trik dan strategi yang jitu, agar barang dagangan itu menarik, sehingga calon pembeli itu berminat.
Namun jika calon pembeli sudah merasa TIDAK NYAMAN dengan cara salesman tadi, jangankan mau membeli, bisa-bisa si salesman diusirnya pergi.
Dalam DAKWAH demikian pula, Al Qur'an sudah membuat batasan, untuk menyampaikan Dakwah dengan PENUH HIKMAH dan dengan cara yang HASANAH (baik, lemah lembut), karena keberhasilan Dakwah itu adalah turunnya HIDAYAH, sedangkan Hidayah itu sendiri adalah merupakan Hak PREROGATIF Allah.
Dan jangan lupa, ada ayat yang mengatakan, bahwa ada individu-individu yang DIBERI PERINGATAN atau TIDAK DIBERI PERINGATAN, mereka TETAP TIDAK AKAN BERIMAN, satu kenyataan bahwa Allah-lah yang KUASA BERKEHENDAK.
Saya sangat setuju dengan pendapat para Kyai Sepuh yang mengatakan ; DAKWAH adalah MENGAJAK bukan MEMERINTAH.
Banyak pula rumusan-rumusan Dakwah yang telah dikembangkan, diajarkan dan dipraktikan oleh para Da'i, untuk mencapai hasil baik, hanya saja yang perlu dijadikan pertimbangan, bahwa jaman sudah berubah, cara berfikir masyarakat juga sudah berubah.
Cara para Wali yang menempa diri dengan menembus batas Metafisika (salah satu cara yang paling JITU), saat sekarang ini mungkin sulit ditiru, tapi barang kali membentuk dan menunjukkan AKHLAQ YANG BAIK bisa menjadi pengganti.
Bagaimana mungkin seorang Da'i bisa meyakinkan orang lain, soal fananya kehidupan Dunia, kalau dia sendiri masih RAKUS dengan Duniawi.
Bagaimana mungkin seorang Da'i bisa mengajarkan kehalusan budi, sementara dia sendiri masih gemar MENGGONGGONG (njegog) seenaknya, karena belum bisa membedakan antara tamu dan pencuri.
Bagaimana mungkin seorang Da'i bisa membantu umatnya, jika untuk kebutuhan diri dia sendiri "BELUM SELESAI".
Bagaimana mungkin seorang Da'i bisa MENUNTUN di jalan yang benar (Right track), jikalau dia sendiri "BELUM pernah SAMPAI".
Mengajak Sholat umat yang sudah berada di dalam Masjid, adalah hal yang mudah, dibandingkan dengan berupaya menghentikan Perjudian di lingkungan tempat tinggal kita sendiri.
Mau coba ?, silahkan ... saya jamin akan ada PITAK di kepala dengan 13 jahitan, seperti di kepala saya.
Sampaikan saja PESAN-PESAN KEBENARAN DARI TUHAN itu, terbungkus dengan Akhlaq yang baik, SABAR dan DO'A, berharap Allah melimpahkan HIDAYAH, dan tak usah difikirkan hasil akhirnya, karena itu HAK MUTLAK milik Allah.
::::
(berharap Allah mengampuni kelancanganku)